PEMBELANJAAN

Nama : Helen Kusmadi Herlington

npm : 23210193

kelas : 1 EB 20

 

GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
# Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer

Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.
Jadi pada prinsipnya, pembelanjaan itu menyangkut fungsi perusahaan yang berkaitan dengan pencarian dan penggunaan dana secara efektif dan efisien.
Di dalam perusahaan harus dipelihara adanya keseimbangan keuangan yang menguntungkan untuk mendukung perkembangannya. Keseimbangan tersebut terjadi antara kekayaan (aktiva lancer dan aktiva tetap) di satu pihak dengan utang dan modal (pasiva) di lain pihak, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Keseimbangan kuantitatif adalah keseimbangan nilai rupiah antara kekayaan dengan utang dan modal yang memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Sedangkan keseimbangan kualitatif merupakan keseimbangan antara elemen-elemen kekayaan dengan elemen-elemen utang dan modal perusahaan.
PENGGUNAAN DANA
# Gambaran Umum

Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancer.
Investasi yang paling besar dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva tetap yang merupakan investasi jangka panjang.
# Penggunaan Dana Jangka Pendek
!! Kas
Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan diwujudkan dalam bentuk kas, terutama untuk membayar gaji dan rekening-rekening lainnya. sejumlah kas yang dipegang oleh manajer, tidak seluruhnya berwujud uang tunai, tetapi berwujud cek yang setiap saat dapat diuangkan di bank.
Dalam penggolahan kas terdapat suatu prnsip umum yang harus dipegang oleh manajer. Prinsip tersebut adalah meminumkan jumlah kas yang diperlukan untuk kegiatan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga.
~ Aliran Kas
Pada mulanya ka situ ditimbulkan oleh adanya penjualan. Tetapi, meskipun sebagian dari penjualan itu berupa tunai, kebanyakan adalah berupa kredit sehingga menciptakan adanya piutang. Sebagian kecil dari piutang kemungkinan tidak dapat ditagih, maka bagian tersebut dimaksukkan ke dalam elemen piutang ragu-ragu. Sedangkan sebagian yang lain akan menjadi kas bilamana telah dilunasi. Pembentukan elemen ka situ dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemilik modal atau dapat meminjam dana dari kreditur yang berupa utang. Selanjutnya kas akan berkurang jika para pemegang saham menerima deviden (bagian dari keuntungan),jika perusahaan membayar bunga dan pinjaman.
Sebagian dari aliran kas keluar terjadi dalamproses produksi dan terdiri atas pembayaran bahan, tenaga kerja, serta biaya tidak langsung. Hasil aktiva dari proses produksi tersebut berupa persediaan barang jadi yang jika dijual akan mengawali aliran kas lagi.
~ Anggaran Kas
Tanggung jawab manajer dalam pengelolaan kas perusahaan meliputi :
$ Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilamana diperlukan
$ Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
Untuk menunjang tujuan-tujuan tersebut, perlu dibuat anggaran kas yang memperlihatkan penerimaan dan pengeluarannya.
Jadi, dengan penyusunan anggaran kas ini dapat diketahui dan diambil keputusan.
!! Surat-surat Berharga
Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia adalah Sertifikat Deposito (certificates of deposit).
Sertifikat deposito merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial. Jumlah uang dan jangka jatuh temponya dapat berbeda-beda.
!! Piutang
Untuk mempertahankan pembeli-pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru, banyak perusahaan yang memberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka. Jadi, bagi perusahaan piutabg ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva.
!! Persediaan
Bagi perusahaan yang memelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat, harus mempunyai sejumlah investasi di situ. Investasi tersebut dapat dilakukan secara terus menerus dalam bentuk persediaan bahan, persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Jumlah dana yang ditanam dalam persediaan dapat berubah-ubah sepanjang tahun.
# Penggunaan Dana Jangka Panjang
Untuk perusahaan manufaktur, sebagian besar investasinya pada umumnya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Ini diperlukan untuk mengolah bahan menjadi produk jadi. Aktiva tetap tersebut dapat berupa : tanah, bangunan, dan peralatan.
Perusahaan dapat menentukan wewenang pembelian aktiva tetap, dengan mendasarkan pada factor jumlah rupiah yang harus dikeluarkan. Semakin kecil jumlah pembeliaan dalam rupiah, semakin rendah pula tingkatan manajemen yang mengambil keputusan dalam pembelian tersebut.
# Analisis Investasi Aktiva Tetap
Setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. ANAlisis tersebut bertujuan melihat apakah investasi itu dapat memberi konstribusi yang cukup baik terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu :
~ Metode net present value (NPV)
~ Metode internal rate of return (IRR)
~ Metode pay off period (POP)
Dua metode pertama, net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR) mengukur efisiensi investasi (IRR) dari aspek penggunaan uang, sedang metode ketiga, pay off period (POP) mengukur efisiensi dari aspek waktu.
Metode net present value (NPV) dan internal rate off return (IRR) dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Konsep bunga berbunga dari uang yang ditanamkan merupakan basis dari masalah time value off money ini.
Metode perhitungan nilai uang beberapa waktu yang akan dating ini dapt dipergunakan pula untuk menghitung berapa nilai penerimaan yang akan diterima di waktu yang akan dating, pada saat sekarang, dan dikenal sebagai present value.
Masalah time value of money dipengaruhi oleh tiga factor. Salah satu dari ketiga factor tersebut tidak diketahui, sedangkan dua yang lain diketahui. Factor-faktor tersebut adalah :
~ Nilai uang pada saat ini (present value)
~ Nilai uang yang akan dating
~ Tingkat bunga (tingkat rate of return)
SUMBER DANA
# Macam-macam Sumber Dana

Jika ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapt dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
~ Berasal dari dalm perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi :
$ Penggunaan laba perusahaan
$ Penggunaan cadangan
$ Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
~ Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
$ Dana dari pemilik/peserta
$ Dana dari utang/pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang.
# Pemilihan Sumber Dana
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah menggusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternative yang dapt dipilih adalah :
~ Menggunakan dana intern saja
~ Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
~ Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit (kredit jangka panjang saja, kredit jangka pendek saja, atau kedua-duanya)
~ Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
~ Menggunakan dana intern dan ekstern
# Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan.
# Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu : kredit jangka pendek dan kredit jang panjang.
~ Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
~ Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun.
# Optimisasi Modal
Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka panjang atu jangka pendek,perusahaan harus memperhatikan factor-faktor berikut ini :
~ Bunga kredit jangka pendek
~ Bunga kredit jangka panjang
~ Bunga simpanan bank
~ Jangka waktu pemakaian modal
~ Jangka kritis
Jadi, dalam optimisasi modal ini perusahaan harus dapat memanfaatkan modal asing yang diambil agar memberikan keuntungan yang maksimum. Adapun criteria yang bisa dipakai untuk menentukan apakah menggunakan kredit jangka panjang atau jangka panjang ada dua macam yaitu :
~ Jangka Kritis
~ Beban Bunga
# Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan (feasibility study) dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4C, yaitu :
~ Capital
Capital atau modal ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Untuk mendapatkan kredit perusahaan sekurang-kurangnya harus memiliki modal sebesar 25% dari jumlah kredit.
~ Capability
Capability ini merupakan kemampuan perusahaan untuk mengangsur atau mengembalikan pinjaman dan membayar bunga.
~ Collateral
Collateral ini merupakan syarat dimana setiap kredit yang diterima perusahaan harus dijamin dengan harta tetap sekurang-kurangnya bernilai 150% dari jumlah kredit.
~ Character
Character ini dimaksudkan sebagai sifatbdari pimpinan perusahaan karena diolah yang bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit.
# Kredit Kelayakan
Keputusan Presiden (Kepres) N o. 14 A dikeluarkan oleh Pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah. Kredit kelayakan diberikan kepada mereka dengan dasar kepres tersebut.
# Likuiditas Dan Solvabilitas
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, kreditur dapat melihat pada neraca perusahaan. Alat pengukur yang digunakan adalah : likuiditas dan solvabilitas.
~ Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
Pada pokoknya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perushaan ada dua macam, yaitu :
$ Mampu membayar utang-utangnya pada setiap say ditagih. Kemampuan likuiditas badan usaha.
$ Mmapu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan.
~ Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuidasi/dibubarkan.
# Rentabilitas
Secara umum, rentabilitas ini dapat diartikan sebagai kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas ini dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk mengambil keputusan tentang masalah financial leverage, yaitu masalah apakah di dalam memenuhi kebutuhan dana perusahan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu :
~ Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menhasilkan laba tersebut.
~ Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri mempunyai kaitan yang sangat erat, dan saling mempengaruhi dalam setiap keputusan yang diambil. Beberapa criteria yang dapat dipakai untuk mengambil keputuan itu adalah :
~ Apabila rentabilitas ekonomis lebih kecil dari tingkat bunga modal asing, lebih baik menggunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila digunakn modal asing.
Apabila rentabilitas ekonomis lebih besar disbanding dengan tingkat bunga modal asing, maka lebih baik digunakan modal asing, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila digunakan modal sendiri.
Rentabilitas modal sendiri selalu diusahakan besar karena dengan makin besarnya rentabilitas modal sendiri, maka dividen akan semakin besar pula.
PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL
# Saham

Saham merupakan tanda penyertaan di dalam perusahaan. Saham perusahaan ini dapat dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu :
~ Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanpa hak istimewa. Artinya, para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan (dalam bentuk dividen) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.
~ Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen atau saham dengan prefensi ini merupakan bentuk pemilikan dengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang saham prefer ini adalah :
$ Pembagian dividen yang didahulukan
$ Pembagian dividen kumulatif
$ Pembagian kekayaan yang didahulukan
# Obligasi
Secara formal obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Adapun sifat-sifat dari obligasi ini adalah :
~ Dapat diperjual belikan
~ Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
~ Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
~ Terdapat jangka waktu yang pasti
Jenis-jebis Obligasi
Semua obligasi yang ada dapat digolongkan ke dalam berbagai jenis dengan mendasarkan pada berbagai factor, antara lain :
~ Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan :
$ Obligasi umum, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
$ Obligasi perusahaan, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan umum, perusahaan jawatan, dan perseroan terbatas.
~ Sesuai dengan karakter jaminan :
$ Obligasi tanpa jaminan
$ Obligasi dengan jaminan
Selain jenis-jenis obligasi tersebut, masih ada jenis yang lain, yaitu :
$ Coupon bond
$ Registered bond
$ Callabel bond
$ Convertible bond
# Pasar Modal
Sesuai dengan sifatnya, saham dan obligasi dapat diperjual-belikan. Perusahaan-perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat (going public), harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melalui lembaga perantara.

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Nama : Helen kusmadi herlington

Npm : 23210193

Kelas : 1 EB 20_________________________________

BAB 10

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

  • Pengertian

produksi adalah pengubahan barang-barang dari sumber-sumber menjadi hasil berupa barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen. Sedangkan produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil dengan sumber yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

  • System produksi manufaktur

Beberapa keputusan untuk jangka panjag yang menentukan desain produksi adalah tentang desain produksi dari barang yang diproses, pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya, desain tugas, lokasi dari fasilitas produksi, layout dari fasilitas tersebut. Proses pengolahan dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu :

1. Sifat Proses Produksi

  1. Proses ekstraktif : proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam.
  2. Proses analitik : proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya.
  3. Proses fabrikasi : suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk.
  4. Proses sintesis : metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk.

2. Jangka Waktu Produksi

  1. Proses terus-menerus (continuous process)
  2. Proses terputus-putus (intermittent process)

3. Sifat Produk

  1. Produksi standard
  2. Produksi pesanan

KEGIATAN PRODUKSI

  • Perencanaan Produksi
  • Tahap pertama, penentuan desain awal berupa desain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
  • Tahap kedua, penentuan desain barang yang tepat.
  • Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan.
  • Tahap keempat, pembuatan.
  • Pengendalian Produksi

a. Jenis-jenis Pengendalian Produksi

–          Order control : beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan.

–          Flow control : beroperasi untuk persediaan.

b. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi

–          Perencanaan

–          Routing : usaha untuk menentukan urutan dari proses dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi.

–          Scheduling :usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai.

–          Dispatching : surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan produksi.

Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT

Adalah teknik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek agar dicapai biaya yang rendah. Banyak dipakai pada schedule dan dikenal dengan Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Dalam bahasa kita disebut Metode Jalur Kritis (MJK). Konsep dasarnya :

  1. Jaringan Kerja (network) : rangkaian aktivitas yan gbersambung dalam menghasilkan barang dan atau jasa yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan.
  2. Jalur Kritis (critical path) : jalur terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai.

Aktivitas Semu (dummy) : suatu aktivitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu.

Keterbatasan-keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)

  1. MJK berasumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat setiap waktu.
  2. MJK tidak memasukkan gagasan analistik statistic kedalam menentukan perkiraan waktu.
  3. MJK merupakan model perencanaan static dan bukannya alat control yang dinamik.

Program Evaluation and Review Technique (PERT)

Untuk mengatasi keterbatasan itu diciptakan 1 model , sebagai perubahan konsep MJK dengan memasukkan beberapa hal :

  1. Teori probabilitas
  2. Gagasan analisis statistic
  3. Membuat alat control dinamik yaitu PERT

Dalam PERT digunakan 3 macam perkiraan waktu :

  1. Waktu yang paling optimis (wo) : paling pendek
  2. Waktu yang paling pesimis (wp) : paling panjang
  3. Waktu normal (wn) : biasa terjadi

Untuk menghitung waktu yang diharapkan (wh) : wo+4wn+wp

6

  • Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentukan dengan menghitung jumlah persediaan yang ekonomis. Jumlah yang ekonomis dipengaruhi besar kecilnya jumlah pemesanan. Jumlah pemesanan yang ekonomis dapat dihitung menggunakan rumus :

JPPE = √2xKxBp

HxBs

JPPE    : jumlah pemesanan yang paling ekonomis

K         : jumlah kbutuhan bahan baku per tahun

Bp       : biaya pemesanan

Bs        : biaya penyimpanan (dalam %)

H         : harga bahan baku per unit

  • Pemeliharaan Peralatan

Pemeliharaan peralatan sangat penting . jika hal ini tidak diperhatikan maka akibatnya perusahaan akan menderita kerugian yang tidak kecil.

Organisasi Pemeliharaan Peralatan

a. Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen.

b. Sentralisasi

Program pemeliharaan peralatan meliputi:

  1. Penyusunan perencanaan
  2. Mengatur jadwal dan beban pekerjaan sesuai skala prioritas
  3. Mengatur kartu perintah kerja dan kartu pemeliharaan
  4. Mengatur penggunaan suku cadang dengan memakai kartu kendali
  5. Mengatur program latihan (training)
  6. Mengatur distribusi waktu kapan peralatan akan diperbaiki.
  • Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
  1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas
  2. Penentuan desain teknis
  3. Tahap pembuatan
  4. Tahap penggunaan di lapangan

Pengawasan Kualitas didalam Produksi : dengan cara menetapkan perencanaan contoh yang merupakan sarana untuk pengawasan kualitas barang yang keluar dan dengan menggunakan prosedur bagan pengawasan secara kontinyu akan dapat mendeteksi mesin-mesin dan proses-proses yang tidak berjalan dengan semestinya.

Bagan Pengawasan : dibutuhkan karena sering terjadi penyimpangan baik penyimpangan yang tidak dapat ditentukan maupun penyimpangan yag dapat ditentukan.

LOKASI DAN LAYOUT PABRIK

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik

seperti dekat dengan pasar, dekat dengan bahan baku, ongkos transport, penyedia tenaga kerja, penyediaan sumber tenaga/energy, lingkungan sekitar, iklim.

  • Cara Penentuan Lokasi Pabrik

a. Cara kualitatif : adalah cara yang paling sederhana cukup ,mengadakan penilaian kulitatif terhadap factor-faktor yang dianggap memegang peranan.

b. Cara kuantitatif

1. Cara yang sederhana : memberikan score pada masing-masing criteria

2. Cara yang komplek : menggunakan rumus matematika yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH.

  • Layout Fasilitas Produksi

Adalah pengaturan dan penempatan alat-alat , tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan dalam produksi.

1. Process layout

Merupakan penyusunan fasilitas produksi (mesin-mesin) dimana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama diempatkan pada tempat yang tertentu. Layout ini sesuai untuk mengerjakan prosuk atas dasar pesanannya.

2. Product Layout

Merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya. Layout ini sesuai untuk proses produksi terus-menerus. Karena diangga lebih ekonomis dan produk lebih cepat selesai dikerjakan.

PERSONALIA

Nama : Helen kusmadi herlington

Npm : 23210193

Kelas : 1 EB 20______________________________________________________________________________

BAB IX

PERSONALIA

PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN KOMPENSASI

  • Macam/jenis personalia
  1. 1. Tenaga eksklusif : merupakan tenaga ahli. Mempunyai 2 tugas pokok yaitu mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan 2 fungsi organik manajemen.
  2. 2. Tenaga Operatif : merupakan tenaga terampil. Ada 3 golongan yaitu tenaga terampil (skilled labor), tenaga setengah terampil (semi skilled labor), dan tenaga tidak terampil (unskilled labor).
  • Sumber Tenaga Kerja
  1. 1. Dari dalam perusahaan : dari promosi kenaikan pangkat atau transfer pemindahan dari bagian lain di dalam perusahaan.
  2. 2. Teman-teman Para Karyawan
  3. 3. Lembaga Penempatan Tenaga Kerja : yaitu Kantor Penempatan Tenaga Kerja.
  4. 4. Lembaga Pendidikan : dengan memberikan beasiswa dan meminta langsung ke lembaga pendidikan tersebut.
  5. 5. Masyarakat Umum : dengan cara memasang iklan.
  • Seleksi TenagaKerja
  1. 1. Penentuan Jenis (kualitas) Tenaga Kerja: penentuan persyaratannya antara lain batas minimum-maksimum usia, pendidikan minimal yang dimiliki, pengalaman kerja yang telah diperoleh,bidang keahlian yang dimiliki,keterampilan lain yang dimiliki,pengetahuan-pengetahuan lainnya,dsb.
  2. 2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
  3. a. Analisa beban kerja : peramalan penjualan,penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang.
  4. b. Analisa tenaga kerja : untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
  5. 3. Proses Seleksi

Tahap-tahapannya :

  1. Pengisian formulir atau penyortiran lamaran-lamaran yang masuk.
  2. Wawancara pendahuluan
  3. Psycho-test : aptitude test (menguji sikap seseorang), achievement test (manguji bakat seseorang), interest test (menguji minat seseorang), personality test (meguji kepribadian), dan IQ test (intelegensia quontient).
  4. Wawancara lanjutan
  5. Pengujian referensi
  6. Pengujian kesehatan
  7. Masa orientasi
  • Pengembangan Karyawan

Terdapat 2 metode : yaitu dilaksanakan didalam dan oleh perusahaan sendiri dan dilaksanakan diluar perusahaan dan oleh lembaga lain.

  • Kompensasi

Dapat berupa upah (untuk buruh) atau gaji (untuk karyawan). Dalam masalah pengupahan ini,ada 3 macam teori:

  1. a. Teori pasar : tingkat upah ditentukan dari kekuatan oleh kekuatan penawaran dan permintaan tenaga kerja.
  2. b. Teori standard hidup : memberikan jaminan kepada buruh untuk hidup layak.
  3. c. Teori kemampuan untuk membayar : didasarkan pada kemampuan perusahaan.
  • Faktor faktor yang mempengaruhi tingkat upah
  1. Pasar tenaga kerja
  2. Tingkat upah yang berlaku didaerah yag bersangkutan
  3. Tingkat keahlian yang diperlukan
  4. Situasi laba perusahaan
  5. Peraturan pemerintah
  • Metode Pengupahan
  1. Upah langsung (straight salary)
  2. Gaji (wage)
  3. Upah satuan (piece work)
  4. Komisi
  5. Premi shift kerja (shift premium)
  6. Tunjangan tambahan (fringe benefit)
  • Upah Intensif

Karakteristiknya adalah harus menunjukan pengharagaan kepada karyawan atas produktivitas mereka, harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan, tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi rendah.

Macam-macam Bentuk Upah Intensif

  1. 1. Full Participation Plan : upah intensif bagi karyawan pabrik dimana kegiatan ekstra pada tugas mereka,dapat menghasilkan produksi tambahan.
  2. 2. Group Intensif Plan : diberikan jika terbukti mereka dapat menunjukan hasil yang menguntungkan.

HUBUNGAN PERBURUHAN

  • Hubungan Perburuhan Pancasila

Terjadi karena antara buruh disatu pihak dan manajemen dilain pihak,saling membutuhkan satu sama lain. Buruh/karyawan harus diperlakukan sebagai manusia seutuhnya dan tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang. Bila terjadi adanya ketidaksepakatan, buruh dapat melakukan boikot, pemogokan, penghasutan, dan memperlambat kerja.

  • Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

Untuk mengatasi masalah antara pihak manajemen dan pihak buruh.

Hak-hak buruh :

  1. Besarnya gaji/upah minimal yang harus diterima buruh beserta kenaikannya.
  2. Tunjangan-tunjangan yang harus diterima.
  3. Hak untuk mendapat santunan kecelakaan di tempat kerja.
  4. Hak untuk mendapatkan promosi dengan system penilaian yang adil.
  5. Hak untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan melalaui program training
  6. Mendapatkan pesangon bila ia dipecat atau keluar atas kemauan sendiri.
  7. Besarnya pesangon.

Kewajiban buruh :

  1. Datang kerja tepat pada waktunya
  2. Menjaga ketertiban dan suasana kerja serasi
  3. Berusaha meningkatkan produktivitas
  4. Mengikuti peraturan
  5. Berusaha unutk melakukan penghematan
  6. Menyumbang gagasan-gagasan
  7. Bekerja sesuai deskripsi jabatan

Hak Penguasa :

  1. Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan
  2. Hak menentukan/memilih/seseorang yang dianggap baik untuk menjadi pimpinan
  3. Hak untuk menegur/mengarahkan
  4. Hak member promosi dan devisi kepada karyawan
  5. Hak untuk memecat sesuai prosedur yag berlaku

Kewajiban Pengusaha :

  1. Memberi semua hak karyawan yang telah disepakati
  2. Memperlakukan semua karyawan secara adil
  3. Memberikan fasilitas-fasilitas kepada karyawan
  • Macam-macam Perjanjian Kerja
  1. Closed shop agreement : hanya berlaku bagi pekerja/buruh yang telah bergabung dalam perserikatan.
  2. Union shop agreement : mengharuskan pekerja menjadi anggoa serikat dalam periode waktu tertentu sesudah mereka kerja.
  3. Open shop agreement : member kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau tidak anggota serikat.
  • Penyelesaian Konflik dalam Hubungan Kerja
  1. Diselesaikan oleh mandor (foreman) sebagai wakil perusahaan.
  2. Bila masih tidak dapat diselesaikan,maka dilanjutkan ke tingka yang lebih tinggi,antara kepala bagian dengan wakil buruh.
  3. Bila masih terjadi kemacetan, dilanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi yaitu manajer dan wakil serikat buruh.
  4. Bila belum selesai juga, dibawa ke perundingan antara wakil perusahaan dan wakil buruh dengan penengah.
  5. Bila belum terselesaikan juga, maka penyelesaian tahap terakhir dilakukan oleh dewan arbitrasi.
  • Perantara dalam Pemecahan Konflik
  1. Konsiliasi : mempertemukan kedua belah pihak antara buruh dengan pengusaha untuk membahas masalah yang mereka hadapi.
  2. Mediasi : mediator hanya sebagai pemberi saran-saran kepada kedua belah pihak.
  3. Arbitrasi : bersifat mengikat kedua belah pihak dan mempunyai kekuatan hukum.

Macam-macam arbitrasi:

  1. Arbitrasi sukarela (voluntary arbitration) : dengan sukarela kedua belah pihak membawa masalah tersebut kepada Arbitrator.
  2. Arbitrasi paksaan (compulsory arbitration) : merupakan suatu keharusan.
  3. Arbitrasi otomatis (automatic arbitration) : setiap kali masalah yang tidak terselasaikan langsung dibawa kepada Arbitrator.
  • Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE

Bipartite : setiap masalah yang timbul merupakan tanggung jawab kedua belah pihak dan harus diselesaikan sendiri.

Tripartite : setiap masalah yang timbul merupakan tanggung jawab buruh,pengusaha,dan masyarakat.

  • Mencegah Konflik
  1. Melaksanakan lembaga keluhan (grievance) dengan baik : menampung keluhan-keluhan yang disampaikan buruh dan berusaha mengatasinya dengan tuntas.
  2. Mengadakan survey gairah kerja (morale) secara rutin : mencari sebab-sebab keresahan yang akan menyebabkan turunnya gairah kerja dan berusaha memperbaikinya.
  3. Menyelenggarakan lembaga bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)
  4. Mengikut-sertakan buruh dalam pengambilan keputusan.