REVISI APBN

APBN 2010 Dirombak

Subsidi BBM dan Listrik Ditambah

JAKARTA – Belum genap dua pekan menjalankan .APBN 2010. pemerintah sudah berancang-ancang merombaknya. Kebijakan itu untuk merespons dan mengantisipasi perubahan sejumlah asumsi makroekonomi, serta prioritas pemerintah untuk melindungi daya beli masyarakat dengan menaikkan subsidi energi.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hal itu setelah rapat terbatas di Kantor Presiden. Jakarta, kemarin. Rapat yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dihadiri tiga menteri koordinator. Men PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjah-bana. Menkum HAM Patrialis Akbar, dan Kepala UKP4 Purnomo Yusgiantoro.

“Presiden SBY mengarahkan dan menetapkan bahwa kami diminta menyiapkan APBN perubahan.” kata Sri Mulyani Revisi APBNP dilakukan lebih cepat daripada jadwal normal di akhir tahun. Sebenarnya, lanjut Menkeu, dalam pasal 23 LT APBN 2010. pemerintahan baru diben keleluasaan menambah belanja 2 persen Namun, presiden menginginkan perubahan asumsi makro secara menyeluruh, sehingga perlu mengajukan APBNP.

Menkeu mengatakan, perubahan isumsi makro yang paling terlihat nata .adalah harga minyak. APBN 2010 disusun dengan asumsi harga minyak USD 65 per barel. Saat ini. katanya, harga minyak berada di kisaran USD 80 per barel. “Karena itu. kita akan merevisi harga minyak menjadi USD 80 per barel.” katanya. Asumsi lain yang berubah adalah nilai tukar rupiah dari Rp 10 ribu per USD menjadi Rp 9.500 per USD. Kemudian, harga-harga komoditas yang berubah membuat asumsi inflasi dinaikkan dari semula 5 persen menjadi 53 persen. Hal ini memberi konsekuensi kepada suku bunga SBI 3 bulan yang naik dari 6.5 persen menjadi 6.8 persen.

“Itu adalah faktor yang mengubah APBN 2010 dari sisi indikator ekonomi makro.” kata mantan direktur eksekutif IMF Asia Tenggara itu. Dari perubahan asumsi makro dan penambahan belanja, defisit APBN 2010 akan meningkat lebih dari Rp 28.6 triliun. Yakni, dari Rp 98 triliun menjadi Rp 128,7 triliun atau 2.2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Tambahan belanja itu di antaranya ditutup dari sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) 2009 Rp 38 triliun.

Menkeu mengatakan, presiden telah memprioritaskan untuk melindungi daya beli masyarakat dan stabilisasi harga. Untuk itu. anggaran subsidi akan diubah. Hingga setahun ke depan, sambungnya, diharapkan tidak ada perubahan harga BBM dalam negeri. Subsidi BBM akan ditambah Rp 28 triliun dari anggaran semula Rp 59 triliun. Kemudian. PSO listrik untuk PLN dinaikkan Rp 15,4 tribun dari semula Rp37.8 triliun, sehingga total menjadi Rp 53.2 triliun. (soC/olti)

Asumsi lain yang berubah adalah nilai tukar rupiah dari Rp 10 ribu per USD menjadi Rp 9.500 per USD. Dari perubahan asumsi makro dan penambahan belanja, defisit APBN 2010 akan meningkat lebih dari Rp 28.6 triliun. Yakni, dari Rp 98 triliun menjadi Rp 128,7 triliun atau 2.2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Subsidi BBM akan ditambah Rp 28 triliun dari anggaran semula Rp 59 triliun. PSO listrik untuk PLN dinaikkan Rp 15,4 tribun dari semula Rp37.8 triliun, sehingga total menjadi Rp 53.2 triliun.

Tinggalkan komentar